Jumat, 27 November 2009

Kisah



LOPER KORAN YANG PENUH SEMANGAT


Loper koran itu menurutku adalah orang yang menjual koran secara eceran di jalan-jalan maupun ke rumah-rumah (sok tahu ya.he…he…). Kalau kita sedang bepergian, kita pasti sering melihat mereka saat kita berhenti di lampu mereh. Tapi bukan loper koran yang menjajakan koran mereka di lampu mereha yang ingin aku ceritakan, melainkan seorang loper koran yang sering aku lihat waktu aku di angkot menuju kantor.

Loper koran ini seorang bapak yang berumur sekitar 35-40 tahun. Tangan beliau begitu kuat memutar-mutar kursi roda menyusuri jalan raya. Ya, bapak ini adalah orang yang tidak sempurna. Kakinya sudah tidak bisa digunakan lagi sehingga untuk mengantar koran ke rumah-rumah langganannya, beliau harus menggunakan kursi roda.

Pertama kali melihatnya aku memang iba, namun juga sangat kagum. Dengan kondisi beliau yang tidak bisa berjalan dan berkursi roda, akan tetapi beliau masih berjuang mencari rizki. Tidak ada rasa takut terlihat dari dirinya akan kendaraan yang lalu lalang. Sepertinya beliau sudah sangat hapal dengan situasi jalan yang dilalui.

Ingin sekali aku berkenalan dengan loper koran yang berkursi roda itu. Ingin tahu apa yang mendorong beliau sehingga mau menjual koran dengan keadaannya yang tidak bisa berjalan. Apakah karena istri dan anaknya atau ada alasan yang lain.

Sungguh hal yang seperti ini membuka mataku. Aku yang sempurna (punya tangan dan kaki) ini masih saja suka mengeluh jika diberi susah sedikit oleh Allah SWT dan masih suka malas untuk berbuat sesuatu untuk diriku. Tapi beliau yang tidak bisa berjalan sangat semangat mengantar koran ke rumah para pelangganannya dengan kursi roda. Semangat hidup beliau patut dicontoh. Waktu tidak menunggu. Hidup terus berjalan. Oleh karena itu harus semangat terus. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan rizki kepada bapak loper koran itu. Amin.

Terima kasih untuk orang-orang yang memberi inspirasi.


Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini